Minggu, 29 Mei 2011

laporan histologi jaringan tulang


LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN TULANG













DISUSUN OLEH
NAMA                     :      FIRMANSYAH
NIM                         :      2010. 411. 006
MT.KULIAH          :      PRAKTIKUM HISTOLOGI
SEMESTER            :      II.A 2010/2011
PEMBIMBING      :      VITA SULISTYA, S.si




PROGRAM STUDI S-1 ILMU BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PRGI PALEMBANG
2010/2011
ABSTRAK

     Praktikum ini dilaksanaan pada pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB, hari selasa tanggal 03 mei, 2011. bertempat di laboatorium biologi, laboratorium Fakultas  Matematika dan Ilmu  Pengetahauan Alam Universitas PGRI Palembang tujuan untuk mengetahui jaringan pada tulang Hasil dari pratikum ini didapatkan gambar dan keterangan gambar. Kesimpulan Tulang adalah jaringan yang tersusun oleh sel dan didominasi oleh matrix kolagen ekstraselular (type I collagen) yang disebut sebagai osteoid. Osteoid ini termineralisasi oleh deposit kalsium hydroxyapatite, sehingga tulang menjadi kaku dan kuat.























BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang

          Jaringan Tulang Rawan Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim, pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atauperikondrium yang banyak mengandung kondroblas atau pembentuk sel-seltulang rawan. Fungsinya untuk menyokong kerangka tubuh.Ada macam jaringan tulang rawan Kartilago hialin Matriksnya bening kebiruan. Terdapat pada permukaan tulang sendi, cincintulang rawan pada batang tenggorok dan cabang batang tenggorok, ujungtulang rusuk yang melekat pada tulang dada dan pada ujung tulang panjang.(Anwar 1999 :3 ).
            Kartilago hialin merupakan bagian terbesar darikerangka embrio juga membantu pergerakanpersendian, menguatkan saluran pernafasan,memberi kemungkinan pertumbuhan memanjang tulang pipa dan memberi kemungkinan tulangrusuk bergerak ketika kita masih bayi kita memiliki tangan yang mungil, kaki yang mungil dan semuanya serba mungil . Perlahan, ketika kita tumbuh dewasa semuanya membesar termasuk tulang kita dan ketika kita masih bayi kita memiliki sekitar 300 tulang. Namun ketika kita beranjak dewasa beberapa dari tulang-tulang ini ada yang melebur hingga akhirnya menjadi 206 tulang. Dari 206  tulang ini terdapat beberapa jenis tulang. Jenis-jenis tulang ini ada yang dibedakan berdasarkanmatriksnya dan ada yang berdasarkan jaringan dan sifat fisik (keras tidaknya) tulang. (Meylin 2008 : 23 ).
              Jaringan penyusun dan sifat-sifat fisik tulang dibedakan menjadi. Tulang rawan         (Kartilago)Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali lapisan luarnya (perikondrium). Tulang rawan memiliki sifat lentur karena tulang rawan tersusun atas zat interseluler yang berbentuk jelly yaitu condroithin sulfat yang didalamnya terdapat serabut kolagen dan elastin. Maka dari itu tulang rawan bersifat lentur dan lebih kuat dibandingkan dengan jaringan ikat biasa. Pada zat interseluler tersebut juga terdapat rongga-rongga yang disebutlacu na yang berisi sel tulang rawan.(Gabriel 2002 : 21 ).
         Menurut  Tomi (1999 : 12), tulang rawan terdiri dari tiga tipe yaitu:
1. Tulang rawan hialin; tulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan, mengandung serat - serat kolagen danchondrosit. Tulang rawan hialin dapat kita temukan pada laring, trakea, bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk bagian depan, cuping hidung dan rangka
2. Tulang rawan elastis; tulang yang mengandung serabut-serabut elastis. Tulang rawan   elastis dapat kita temukan pada daun telinga, tuba eustachii (pada telinga) dan laring.
3. Tulang rawan fibrosa; tulang yang mengandung banyak sekali bundel-bundel serat kolagen sehingga tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih kaku. Tulang ini dapat kita temukan pada discus diantara tulang vertebrae dan pada simfisis pubis diantara 2 tulang pubis

1.2 Tujuan
       Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati jaringan tulang  mengetahui bentuk-bentuk jaringantulang   yang ada pada organ tubuh khususnya pada manusia dan hewan agar dapat bisa membedakan berbagai jenis jaringan etulang .












BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

        Tulang atau kerangka adalah penopang tubuh Vertebrata. Tanpa tulang, pasti tubuh kita tidak bisa tegak berdiri. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan, berlangsung terus sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur.Pertumbuhan tulang selengkapnya terbentuk pada umur lebih kurang 30 tahun. Setelah itu ada juga perubahan yang disebut remodelling. Tulang merupakan reservoir terbesar dari kalsium dan phosphate. 99% kalsium terdapat di tulang (1000 gram) dari jumlah kalsium tubuh, sedangkan phosphate dalam tulang mencapai 90% dari phosphate dalam tubuh. SDDari segi bentuk, tulang dapat dibagi menjadi: tulang pipa (seperti tulang hasta dan tibia), tulang pipih (seperti tulang rusuk, tulang dada), dan tulang pendek (tulang-tulang telapak tangan, pergelangan tangan).Menurut letaknya tulang dibagi dua, yaitu: Tengkorak (bagian kepala), dan rangka badan.(annga 1998 :21)
       Pada orang dewasa tulang rawan jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan anak-anak. Padaorang dewasa tulang rawan hanya ditemukan beberapa tempat, yaitu cuping hidung, cupingtelinga, antar tulang rusuk (costal cartilage) dan tulang dada, sendi-sendi tulang, antarruas tulangbelakang dan pada cakra epifisis. . Tulang Keras (Osteon)  Tulang keras atau yang sering kita sebut sebagai tulang berfungsi menyusun berbagai sistemrangka. Tulang tersusun atas:Osteoblas: sel pembentuk jaringan tulangOsteosit: sel-sel tulang dewasaOsteoklas : sel-sel penghancur tulang. .(ikbal 1993 : 4).
      Tulang Kompak Tulang kompak terdiri darisistem-sistemHa ver s. Setiapsistem Havers terdiri dari saluran haversyaitu suatu saluran yang sejajar dengan sumbu tulang, di dalam saluranterdapat pembuluh-pembuluhdarah dan saraf.Disekeliling sistem haversterdapatla me la- la me la yangkonsentris dan berlapis-lapis.Lamela adalah suatu zat nterseluler yang berkapur. Padalamela terdapat rongga-ronggayang disebutlacu na.Didalam lacuna terdapato steosit. Darilacuna keluar menuju ke segala saluran-saluran kecil yangdisebutcana licu l iya ngberhubungan dengan lacuna lainatau canalis Havers. Canaliculi penting dalam nutrisi osteosit. Di antara sistem Havers terdapat lamela interstitial yang lamella-lamelanya tidak berkaitan dengan sistem Havers. (Adam 2010 : 1).                                                                                                                                                                              
          Pembuluh darah dari periostem menembus tulang kompak melalui saluran volkmandanberhubungan dengan pembuluh darah saluran Havers. Kedua saluran ini arahnya saling tegak Secara umum istilah tulang digunakan merujuk pada kerangka dari hewan tertulang belakang dan tidak hanya pada kerangka manusia. Bagian tubuh ini, sebagaimana halnya daging, diunakan pula sebagai bahan dasar hidangan. Hidangan yang memanfaatkan tulang sebagai bahannya, misalnya saja sup tulang  dan ayam tulang lunak  (Andi 2001 : 3 )                 
      Menurut Alamsyah (2001 : 2),  bahan pembentuk tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan (KARTILAGO) dan tulang keras Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (KONDROSIT) yang mensekresikan matriks (KONDRIN) berupa hialin atau kolagen. Rawan pada anak berasal dari mesenkim dengan kandungan kondrosit lebih banyak dari kondrin. Sebaliknya, pada orang dewasa kondrin lebih banyak dan rawan ini berasal dari selaput tulang rawan (PERIKONDRIUM) yang banyak mengandung KONDROBLAS (pembentuk kondrosit).Rawan pada dewasa antara lain terdapat pada cincin batang tenggorokan dan daun telinga.   Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago berasal dari mesenkim) .Kartilago memiliki rongga yang akan terisi  oleh OSTEOBLAS (sel-sel pembentuk tulang).Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akanmelingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk SISTEM HAVERS. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau OSIFIKASI. Jenis osifikasi adalah DESMAL dan KONDRAL. Kondral meliputi PERIKONDRAL dan ENKONDRAL.     
      Menurut Afrian ( 2003 :3 ) Tulang Keras atau Osteon terbagi menljadi
1.      Tulang panjang (tulang pipa
2.      Tulang pipih
3.      Tulang pendek
4.      Tulang pneumatika
Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
A.Bagian ujung yang disebut EPIFISE.
b. Bagian tengah yang disebut DIAFISE.
Di pusatnya terdapat rongga yang berisi sumsum tulang. Rongga terbentuk karena aktivitas OSTEOKLAS (perombak tulang).
Di antara epifise dan diafise terdapat CAKRAM EPIFISE (DISCUS EPIPHYSEALIS). Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi.
Sum-sum tulang ada dua jenis yaitu :
1.      Sumsum tulang merah (MEDULLA OSSIUM RUBBA)
2.      Sumsum tulang kuning (MEDULLA OSSIUM FLAVA)\
     Menurut Rian (1995 :9 ) Kartilago pada dasarnya sama dengan kartilago hialin tetapi kartilago ini lebih banyak mengandungserat elastik. Oleh karenaitu jaringan ini bersifat lebih fleksibel  dibandingkartilago hialin. Kartilago ini ditemukan pada daun telinga, dinding luar saluran pernapasan,pembuluh eustakius, dan epiglotis. fibrosa terdiri atas sejumlah besar sera kolagen dan sedikit air. Oleh karena itu jaringan ini bersifat kurang fleksibel sehingga sering kali dianggap sebagai jaringan yang keras/ liat. Kartilago fibrosa ditemukan diantara tulang- tulang vertebrata sehingga memberi dampak seperti bantalan, juga ditemukan di dalam simpisis pubis (daerah antara dua tulang  pinggang dan pelvis) dan kapsul ligamen dari
      Dalam pembentukan tulang atau juga dalam proses penyembuhan kerusakan tulang, maka tulang yang tumbuh tersebut bersifat muda atau tulang primer yang bersifat sementara karena nantinya akan diganti dengan tulang sekunder. Jaringan tulang ini berupa anyaman, sehingga disebut sebagai woven bone. Merupakan komponen muda yang tersusun dari serat kolagen yang tidak teratur pada osteoid. Woven bone terbentuk pada saat osteoblast membentuk osteoid secara cepat seperti pada pembentukan tulang bayi dan pada dewasa ketika terjadi pembentukan susunan tulang baru akibat keadaan patologis.(Dian 1990 : 4 )
Selain tidak teraturnya serabut-serabut kolagen, terdapat ciri lain untuk jaringan tulang primer, yaitu sedikitnya kandungan garam mineral sehingga mudah ditembus oleh sinar-X dan lebih banyak jumlah osteosit kalau dibandingkan dengan jaringan tulang sekunder. Jaringan tulang primer akhirnya akan mengalami remodeling menjadi tulang sekunder (lamellar bone) yang secara fisik lebih kuat dan resilien. Karena itu pada tulang orang dewasa yang sehat itu hanya terdapat lamella saja  Tulang dewasa/tulang sekunder Jenis ini biasa terdapat pada kerangka orang dewasa. Dikenal juga sebagai lamellar bone karena jaringan tulang sekunder terdiri dari ikatan paralel kolagen yang tersusun dalam lembaran-lembaran lamella. (Zulkifli 1998 :56).

BAB III
 METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikuum dilaksanakan pada hari Selasa 03 mei 2011 pada pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 Wib bertempat di Laboratorium Biologi Dasar Lt. 3 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Biologi Unuversitas PGRI Palembang

3.2. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu, mikroskop, kaca benda, dan kaca penutup, kaca preparat, cover glass, silet / carter, pingset, dan kain yang telah disiapkan terlebih dahulu.

3.3. Prosedur Kerja
1. Siapkan Mikroskop, kaca benda, dan kaca penutupnya pada posisi yang tepat
2. Siapkan masing-masing preparat yang akan diamati dibawah mikroskop sesuai caranya.
3. Amati bentuk sel, bagian-bagian sel yang hidup dan digambarkan hasil pengamatan saudara.
4. Lengkapi gambar dengan keterangan yang jelas, buatlah hasil dan pembahasan pengamatan dan kesimpulannya.








BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

     Dari pengamatan yang dilakukan, di dapatkan hasil yaitu mengenai bagian-bagian sel penyusun jaringan tulang. Dengan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui ciri-ciri atau bagian-bagian seljaringan tulang . Bila dilihat dari hasil gambar yang didapat dari masing-masing bahan dapat dijelaskan bahwa :
1.      Gambar I. tulang Hyaline dengan pembesaran menggunakan alat mikroskop didapatkan adanya keterangan :

Klasifikasi         : animalia
Kingdom         :  animalia
Phylum            :  Chordata
Kelas              :  vertebrata
Ordo               :  gnathostomata
Family :  tetrapoda
Genus              :  mamalia
Spesies            :  homo sapiens




Deskripsi
      Hyaline cartilage merupakan permukaan akhir dari suatu tulang yang membentuk sendi synovial, yang disebut sebagai articular cartilage.   Articular cartilage  sangat berperan untuk memfasilitasi gerakan pada sendi dan dapat menyesuaikan dengan tekanan yang terjadi pada persendian.Cartilage terdiri atas unsur air, jaringan kollagen, sel cartilage (Chondrocytes).Tidak terdapat suplai saraf dan pembuluh darah.Kebutuhan akan oksigen dan nutrisi didapatkannya dari jaringan disekitarnya.(jhasri 2005 :5)



2. Gambar II. Compact bone dengan pembesaran 100 kali menggunakan alat mikroskop didapatkan adanya keterangan :



Klasifikasi         : animalia
Kingdom         :  animalia
Phylum            :  Chordata
Kelas              :  vertebrata
Ordo               :  gnathostomata
Family :  tetrapoda
Genus              :  mamalia
Spesies            :  homo sapiens

Deskripsi
      Tulang Compact bone  Cortical, identik dengan tulang kompak, adalah salah satu dari dua jenis jaringan osseous yang membentuk tulang. Tulang kortikal memfasilitasi fungsi utama tulang ini: untuk mendukung seluruh tubuh, melindungi organ-organ, menyediakan tuas untuk bergerak, dan unsur-unsur menyimpan dan melepaskan kimia, terutama kalsium. Seperti namanya, bentuk tulang cortical korteks, atau kulit terluar, dari sebagian besar tulang. Sekali lagi, seperti namanya, tulang kompak jauh lebih padat daripada tulang cancellous, yang merupakan jenis lain dari jaringan osseous. Selain itu, lebih keras, kuat dan kaku dari tulang cancellous. Tulang kortikal menyumbang sekitar 80% dari berat kerangka manusia. Unit anatomis dan fungsional utama tulang kortikal adalah osteon tersebut.( Lisa 1999: 3)
Simak
Baca secara fonetik
  






 3. Gambar III. Compact bone dengan pembesaran 40 kali menggunakan alat mikroskop didapatkan adanya keterangan :


Klasifikasi         : animalia
Kingdom         :  animalia
Phylum            :  Chordata
Kelas              :  vertebrata
Ordo               :  gnathostomata
Family :  tetrapoda
Genus              :  mamalia
Spesies            :  homo sapiens

 Deskripsi
     Tulang Compact bone  Cortical, identik dengan tulang kompak, adalah salah satu dari dua jenis jaringan osseous yang membentuk tulang. Tulang kortikal memfasilitasi fungsi utama tulang ini: untuk mendukung seluruh tubuh, melindungi organ-organ, menyediakan tuas untuk bergerak, dan unsur-unsur menyimpan dan melepaskan kimia, terutama kalsium. Seperti namanya, bentuk tulang cortical korteks, atau kulit terluar, dari sebagian besar tulang. Sekali lagi, seperti namanya, tulang kompak jauh lebih padat daripada tulang cancellous, yang merupakan jenis lain dari jaringan osseous. Selain itu, lebih keras, kuat dan kaku dari tulang cancellous. Tulang kortikal menyumbang sekitar 80% dari berat kerangka manusia. Unit anatomis dan fungsional utama tulang kortikal adalah osteon tersebut.(apriansah 2003 :1).                                                                                                                                                                                                                                          












4. Gambar II. Hard bone dengan pembesaran 100 kali menggunakan alat mikroskop didapatkan adanya keterangan :





Klasifikasi         : animalia
Kingdom         :  animalia
Phylum            :  Chordata
Kelas              :  vertebrata
Ordo               :  gnathostomata
Family :  tetrapoda
Genus              :  mamalia
Spesies            :  homo sapiens


 

Deskripsi
     Tulang adalah organ kaku yang merupakan bagian dari endoskeleton vertebrata. Mereka bergerak, dukungan, dan melindungi berbagai organ tubuh, memproduksi sel darah merah dan putih dan mineral toko. Jaringan tulang adalah jenis jaringan ikat padat. Bones datang dalam berbagai bentuk dan memiliki struktur internal dan eksternal yang kompleks
.( arison  2001 2) .

       

5. Gambar II. Hard bone dengan pembesaran 40  kali menggunakan alat mikroskop didapatkan adanya keterangan :



Klasifikasi         : animalia
Kingdom         :  animalia
Phylum            :  Chordata
Kelas              :  vertebrata
Ordo               :  gnathostomata
Family :  tetrapoda
Genus              :  mamalia
Spesies            :  homo sapiens

:

Deskripsi
Tulang adalah organ kaku yang merupakan bagian dari endoskeleton vertebrata. Mereka bergerak, dukungan, dan melindungi berbagai organ tubuh, memproduksi sel darah merah dan putih dan mineral toko. Jaringan tulang adalah jenis jaringan ikat padat. Bones datang dalam berbagai bentuk dan memiliki struktur internal dan eksternal yang kompleks, yang ringan namun kuat dan keras, dan melayani beberapa fungsi. Salah satu jenis jaringan yang membentuk tulang adalah jaringan osseous termineralisasi, juga disebut jaringan tulang, yang memberikan kekakuan dan sarang lebah-seperti struktur internal tiga-dimensi.
(Aris 2004 :5 ).




BAB V
KESIMPULAN

        Dari hasil dan pembahasan di atas dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.      Kartilago pada dasarnya sama dengan kartilago hialin tetapi kartilago ini lebih banyak mengandungserat elastik.
2.      bahan pembentuk tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras
3.       Pada orang dewasa tulang rawan jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan anak-anak.



















DAPTAR PUSTAKA

annga 1998 perbedaan sel,tumbuhan dan hewan jurnal artikel praktikum
          http//berfikir menjawab.blogspot.com/1993.Diakses 04/04/2011.
Anwar 1999 .Biologi umum.penerbit iter plus.Bandung.1+130 hlm.
Meylin 2008.Sains biologi.penerbit ganeca exact.bandung.1&6+130 hlm.
Gabriel 2002.Mikroskop Sel penerbit FK.unlam.banjar baru.21+134 hlm. 
Tomi 1999.biologi pertanian.Penerbit Rajawali Press.jakarta. 18+120 hlm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar